Article Detail
BERTUMBUH DALAM CINTA BUNDA ELISABETH
Aku mengenal para suster CB sejak aku masih kecil, dalam karya pendidikan di Ganjuran, beranjak remaja makin mengenal saat belajar di SMP Stella Duce CB Suryodiningratan. Masuk usia dewasa aku mempunyai kesempatan untuk belajar dan mengenal lebih dalam karya pelayanan suster-suster cinta kasih Carolus Boromeus di Gading Serpong.
Memulai karya dengan keterbatasan
Bergabung dalam karya pelayanan pendidikan di Gading Serpong medio bulan Juli 1995 dengan penuh kesederhanaan dan keterbatasan. O..pecinta hatiku yang manis, berilah aku bagian dalam dukaMu, semoga hatiku bernyala-nyala karena cinta, buatlah aku cakap dalam pengabdianMu, tetapi tidaklah bermanfaat bagiku saja pun juga bagi keselamatan sesama manusia. Doa ini senantiasa menguatkanku juga pemilik tapak-tapak awal pelayanan di Gading Serpong. Bahu membahu saling mendukung dan menguatkan satu dengan yang lain mengatasi keterbatasan yang ada. Suka duka silih berganti dengan optimis dan penuh harapan bahwa karya ini akan berbuah banyak.
KaryaNya luar biasa
Waktu terus berjalan, tahun terus berganti, masa-masa awal yang terbatas kini telah berubah lebih baik dengan diberkatinya gedung terpadu pelayanan pendidikan pada November 1997. “Biarkanlah anak-anak itu datang kepadaKu, dan jangan kamu menghalang-halangi merekaâ€. (Luk 18 :16) Tanpa membeda-bedakan peserta didik berasal, kaya ataupun miskin kita tetap memberikan pelayanan yang baik dan tulus hati. “Dengan kesabaran dan susah payah kami terus bekerja dengan keinginan untuk maju, ya…maju….†(EG 53). Spirit dan teladan Bunda Elisabeth senantiasa menjadi keyakinan dan kekuatan kami, pun juga kami mampu belajar dan melayani dengan penuh cinta. Berkat ketekunan, kerja keras dan bimbingan Allah maka benarlah jawaban Allah pada Bunda Elisabeth “itu akan terjadiâ€..... memasuki milenium kedua buah pelayanan penuh cinta ini berbuah banyak dan memang sungguh terjadi di Gading Serpong. Jumlah peserta dididk yang dilayani terus meningkat, membanggakan sekaligus membahagiakan segenap keluarga Tarakanita.
Tarakanita Gading Serpong saat ini
Pelayanan pendidikan saat ini dihadapkan dengan berbagai kepentingan, arus globalisasi, kapilatisasi dunia pendidikan yang berorientasi pada bisnis dan keuntungan. Jiwa dan spirit kaum miskin pun kalah sehingga tersisih dalam pergaulan. Tragedi kapitalisasi pendidikan menempatkan institusi pendidikan dalam proses daya tawar antara penjual dan pembeli. Barang dagangan akan dipoles sedemikian rupa dengan berbagai atribut dan selera pasar. Komoditas hanya dilihat luarnya. Tidak begitu penting isi dalamnya, yang penting barang dagangan laku dan habis terjual.Institusi pendidikan terjebak dalam sistem kuasa pasar, baik kuasa politik maupun ekonomi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan di bidang teknologi informasi membawa perubahan yang begitu besar. Teknologi infomasi memang banyak memberi kemudahan bagi kita. Melalui berbagai media elektronik kita dan anak-anak setiap saat banjiri dengan informasi dari berbagai belahan dunia. Banyak informasi yang berguna bagi anak-anak kita namun tak kalah banyaknya sisi negatifnya misalnya pornografi yang begitu mudah dijumpai di internet dan media lainnya.Inilah tantangan kita sebagai orang tua sekaligus pendidik bagi anak-anak kita.
Selain itu perkembangan masyarakat di Gading Serpong dan sekitarnya yang begitu fenomenal ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk, sarana prasarana yang makin lengkap, dibangunnya cluster-cluster baru yang super mewah, mall, hotel dan juga apartemen. Satu hal yang tak kalah menarik untuk dicermati adalah kian bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan yang menawarkan berbagai tawaran menarik dengan label-label seperti tersebut diatas.
Pelayanan penuh cinta
Tantangan dunia pendidikan, khususnya Tarakanita di Gading Serpong dewasa ini telah diuraikan di atas. Bagaimana kita bersikap? Haruskah kita larut dan membiarkan diri tergilas kemajuan teknologi informasi dan kapitalisme? Jawabnya tentu saja tidak. Kita memiliki ibu yang luar biasa Bunda Elisabeth. Spritualitasnya mengajak kita agar kita selalu memiliki cinta kasih tanpa syarat dan bela rasa, memiliki iman yang dalam kepada Yesus Kristus, mau menghargai harkat dan martabat manusia, senantiasa berdaya juang dan tangguh menghadapi tantangan hidup dan memiliki kemauan untuk maju dan berkembang dengan tekun dan sabar. Kesemua pelayanan kita selalu dilakukan dengan kerelaan dan tulus hati.
“…untuk itu kami bersyukur dan patut berterima kasih sedalam-dalamnya kepada Allah Yang Maha Baik karena sungguh bukanlah perkara kecil untuk menganugerahkan karunia sebesar itu kepada para wanita yang hina dina…..
Proficiat dan selamat pesta Yubileum 175 Tahun Kongregasi CB dan 60 Tahun Yayasan Tarakanita bagi para suster cinta kasih Carolus Boromeus dan segenap keluarga besar Tarakanita.
Berkah Dalem
AS
Memulai karya dengan keterbatasan
Bergabung dalam karya pelayanan pendidikan di Gading Serpong medio bulan Juli 1995 dengan penuh kesederhanaan dan keterbatasan. O..pecinta hatiku yang manis, berilah aku bagian dalam dukaMu, semoga hatiku bernyala-nyala karena cinta, buatlah aku cakap dalam pengabdianMu, tetapi tidaklah bermanfaat bagiku saja pun juga bagi keselamatan sesama manusia. Doa ini senantiasa menguatkanku juga pemilik tapak-tapak awal pelayanan di Gading Serpong. Bahu membahu saling mendukung dan menguatkan satu dengan yang lain mengatasi keterbatasan yang ada. Suka duka silih berganti dengan optimis dan penuh harapan bahwa karya ini akan berbuah banyak.
KaryaNya luar biasa
Waktu terus berjalan, tahun terus berganti, masa-masa awal yang terbatas kini telah berubah lebih baik dengan diberkatinya gedung terpadu pelayanan pendidikan pada November 1997. “Biarkanlah anak-anak itu datang kepadaKu, dan jangan kamu menghalang-halangi merekaâ€. (Luk 18 :16) Tanpa membeda-bedakan peserta didik berasal, kaya ataupun miskin kita tetap memberikan pelayanan yang baik dan tulus hati. “Dengan kesabaran dan susah payah kami terus bekerja dengan keinginan untuk maju, ya…maju….†(EG 53). Spirit dan teladan Bunda Elisabeth senantiasa menjadi keyakinan dan kekuatan kami, pun juga kami mampu belajar dan melayani dengan penuh cinta. Berkat ketekunan, kerja keras dan bimbingan Allah maka benarlah jawaban Allah pada Bunda Elisabeth “itu akan terjadiâ€..... memasuki milenium kedua buah pelayanan penuh cinta ini berbuah banyak dan memang sungguh terjadi di Gading Serpong. Jumlah peserta dididk yang dilayani terus meningkat, membanggakan sekaligus membahagiakan segenap keluarga Tarakanita.
Tarakanita Gading Serpong saat ini
Pelayanan pendidikan saat ini dihadapkan dengan berbagai kepentingan, arus globalisasi, kapilatisasi dunia pendidikan yang berorientasi pada bisnis dan keuntungan. Jiwa dan spirit kaum miskin pun kalah sehingga tersisih dalam pergaulan. Tragedi kapitalisasi pendidikan menempatkan institusi pendidikan dalam proses daya tawar antara penjual dan pembeli. Barang dagangan akan dipoles sedemikian rupa dengan berbagai atribut dan selera pasar. Komoditas hanya dilihat luarnya. Tidak begitu penting isi dalamnya, yang penting barang dagangan laku dan habis terjual.Institusi pendidikan terjebak dalam sistem kuasa pasar, baik kuasa politik maupun ekonomi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan di bidang teknologi informasi membawa perubahan yang begitu besar. Teknologi infomasi memang banyak memberi kemudahan bagi kita. Melalui berbagai media elektronik kita dan anak-anak setiap saat banjiri dengan informasi dari berbagai belahan dunia. Banyak informasi yang berguna bagi anak-anak kita namun tak kalah banyaknya sisi negatifnya misalnya pornografi yang begitu mudah dijumpai di internet dan media lainnya.Inilah tantangan kita sebagai orang tua sekaligus pendidik bagi anak-anak kita.
Selain itu perkembangan masyarakat di Gading Serpong dan sekitarnya yang begitu fenomenal ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk, sarana prasarana yang makin lengkap, dibangunnya cluster-cluster baru yang super mewah, mall, hotel dan juga apartemen. Satu hal yang tak kalah menarik untuk dicermati adalah kian bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan yang menawarkan berbagai tawaran menarik dengan label-label seperti tersebut diatas.
Pelayanan penuh cinta
Tantangan dunia pendidikan, khususnya Tarakanita di Gading Serpong dewasa ini telah diuraikan di atas. Bagaimana kita bersikap? Haruskah kita larut dan membiarkan diri tergilas kemajuan teknologi informasi dan kapitalisme? Jawabnya tentu saja tidak. Kita memiliki ibu yang luar biasa Bunda Elisabeth. Spritualitasnya mengajak kita agar kita selalu memiliki cinta kasih tanpa syarat dan bela rasa, memiliki iman yang dalam kepada Yesus Kristus, mau menghargai harkat dan martabat manusia, senantiasa berdaya juang dan tangguh menghadapi tantangan hidup dan memiliki kemauan untuk maju dan berkembang dengan tekun dan sabar. Kesemua pelayanan kita selalu dilakukan dengan kerelaan dan tulus hati.
“…untuk itu kami bersyukur dan patut berterima kasih sedalam-dalamnya kepada Allah Yang Maha Baik karena sungguh bukanlah perkara kecil untuk menganugerahkan karunia sebesar itu kepada para wanita yang hina dina…..
Proficiat dan selamat pesta Yubileum 175 Tahun Kongregasi CB dan 60 Tahun Yayasan Tarakanita bagi para suster cinta kasih Carolus Boromeus dan segenap keluarga besar Tarakanita.
Berkah Dalem
AS
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment